Artikel ini berawal dari permasalahan saya pada saat ingin menginstall ulang linux, untuk menginstall linux tentunya dibutuhkan suatu media penyimpanan yang dijadikan bootable linux untuk masuk kesistem linux dan mulai bisa menginstallnya. Permasalahannya waktu itu flashdisk yang sering saya gunakan untuk menginstal-instal sistem operasi linux sedang dipinjam oleh teman kos saya.
Sehingga karena hanya tersedia Micro SD sebagai media penyimpanan eksternal, saya ber inisiatif untuk menggunakan Micro SD tersebut untuk menjadi bootable linux, terlebih lagi saya juga punya card readernya.
Gambar diatas adalah Micro SD dan Card Reader yang saya maksud, setelah memasukkan ke slot card reader dilaptop fungsinya akan sama saja seperti flashdisk biasa. Membuat bootable pun juga bisa menggunakan Card Reader ini, saya membuat bootable dengan menggunakan rufus dan berjalan sukses menggunakan card reader ini.
Akan tetapi masalah pun terjadi saat ingin masuk ke media bootable tersebut melalui bios, media yang menggunakan card reader tidak terdeteksi di menu options pemilihan bootable. Setelah mencari-cari apa penyebabnya dan terus mencoba, akhirnya saya menyerah dan menyimpulkan bahwa bios dilaptop saya tidak bisa membaca media penyimpanan yang di colokkan pada slot card reader dan hanya bisa menggunakan media penyimpanan yang di colokkan pada port USB seperti flashdisk.
Selanjutnya saya mencari alternatif lain yaitu dengan membeli Card reader yang berbentuk USB agar bisa digunakan untuk bootable linux, dan saya menemukannya di situs jual beli bukalapak yang harganya cukup murah dan saat itu mendapatkan gratis ongkir, sehingga total pembayarannya hanya Rp 2300.
Paket kiriman untuk barang ini pun tiba, penampilannya tidak ada yang spesial mirip seperti gulungan kertas yang tidak ada isinya sama sekali. Setelah saya buka paket tersebut USB card readernya pun hanya di tempelkan pada kertas paket dengan selotip. Walaupun begitu saya tetap salut dengan penjual barang dan berterima kasih karena tetap bersedia membungkus dan mengirimkannya ke ekspedisi padahal harganya cuman Rp 2300, berikut ini penampakan USB card readernya.
Selanjutnya saya langsung mencobanya dengan Micro SD yang lama(perlu diketahui bahwa saya mempunyai 2 Micro SD, yang lama ga ada merk size 4GB dan merk Toshiba 16GB). Semuanya bejalan lancar pada sistem operasi windows, di bios pun masih terdeteksi, dan sampai saya menjalankannya di linux yang akhirnya tidak terdeteksi sama sekali.
Awal saya menyadari bahwa Card Reader itu tidak terdeteksi adalah pada saat instalasi linux itu sendiri, sudah hampir masuk sih kesistem operasi linuxnya, tetapi setelah itu tidak ada respon lagi. Setelah saya cek di file manager linux yang berjalan ternyata memang ga terdeteksi, tetapi anehnya masih bisa diformat walaupun masih tidak terdeteksi.
Saya mulai membenarkan ternyata "barang yang murah kualitasnya ya pas pas an", apalagi setelah di baca-baca lagi dideskripsi produk card reader tersebut ternyata memang tidak disebutkan support untuk linux (hanya windows saja), sempat rasanya mau menyerah dan menunggu teman saya mengembalikam flashdisknya, tetapi bukan nugroho prayogo namanya jika ga suka ngotak ngatik sesuatu.
Akan tetapi masalah pun terjadi saat ingin masuk ke media bootable tersebut melalui bios, media yang menggunakan card reader tidak terdeteksi di menu options pemilihan bootable. Setelah mencari-cari apa penyebabnya dan terus mencoba, akhirnya saya menyerah dan menyimpulkan bahwa bios dilaptop saya tidak bisa membaca media penyimpanan yang di colokkan pada slot card reader dan hanya bisa menggunakan media penyimpanan yang di colokkan pada port USB seperti flashdisk.
Selanjutnya saya mencari alternatif lain yaitu dengan membeli Card reader yang berbentuk USB agar bisa digunakan untuk bootable linux, dan saya menemukannya di situs jual beli bukalapak yang harganya cukup murah dan saat itu mendapatkan gratis ongkir, sehingga total pembayarannya hanya Rp 2300.
Paket kiriman untuk barang ini pun tiba, penampilannya tidak ada yang spesial mirip seperti gulungan kertas yang tidak ada isinya sama sekali. Setelah saya buka paket tersebut USB card readernya pun hanya di tempelkan pada kertas paket dengan selotip. Walaupun begitu saya tetap salut dengan penjual barang dan berterima kasih karena tetap bersedia membungkus dan mengirimkannya ke ekspedisi padahal harganya cuman Rp 2300, berikut ini penampakan USB card readernya.
Selanjutnya saya langsung mencobanya dengan Micro SD yang lama(perlu diketahui bahwa saya mempunyai 2 Micro SD, yang lama ga ada merk size 4GB dan merk Toshiba 16GB). Semuanya bejalan lancar pada sistem operasi windows, di bios pun masih terdeteksi, dan sampai saya menjalankannya di linux yang akhirnya tidak terdeteksi sama sekali.
Awal saya menyadari bahwa Card Reader itu tidak terdeteksi adalah pada saat instalasi linux itu sendiri, sudah hampir masuk sih kesistem operasi linuxnya, tetapi setelah itu tidak ada respon lagi. Setelah saya cek di file manager linux yang berjalan ternyata memang ga terdeteksi, tetapi anehnya masih bisa diformat walaupun masih tidak terdeteksi.
Saya mulai membenarkan ternyata "barang yang murah kualitasnya ya pas pas an", apalagi setelah di baca-baca lagi dideskripsi produk card reader tersebut ternyata memang tidak disebutkan support untuk linux (hanya windows saja), sempat rasanya mau menyerah dan menunggu teman saya mengembalikam flashdisknya, tetapi bukan nugroho prayogo namanya jika ga suka ngotak ngatik sesuatu.
Akhirnya saya coba ganti ke sd card lainnya, yang sebelumnya itu sd card yang tidak jelas mereknya dan yang saya coba sekarang adalah micro sd yang bermerek toshiba 16Gb yang baru saja saya beli seharga 80rb.
Apa yang terjadi diluar dugaan ternyata micro sd toshiba bisa terdeteksi oleh linux file manager, semakin penasaran saya coba lagi buat bootable linux di micro sd tersebut, untuk install linux di laptop saya. Apa yang terjadi ? instalasi berhasil seperti pakai flashdisk saja.
Kesimpulan dari artikel ini, bahwa kita bisa membuat media penyimpanan hybrid yang bisa dipakai sebagai flashdisk dan microsd hanya dengan biaya Rp 83 ribu kurang dikit, walaupun seperti yang sudah saya coba diatas, terdapat sedikit masalah pada beberapa micro sd yang tidak bermerek atau keluaran lama yang tidak terdeteksi di USB card reader ini.
Thanks bang artikelnya. Sangat membantu :)
BalasHapussama aja beli dong mending nunggu flsdis di balikin aja kalo gitu .kalo gk di ambil aja dulu tuh flashdisk ..dari pada beli sd card
BalasHapusKan sudah dibilang....
Hapusbukan nugroho prayogo namanya jika ga suka ngotak ngatik sesuatu.
Kalo saya karena card reader harganya murah dan saya punya SD card di hp saya jadi mending beli card reader flash disk 8 gb di konter harganya mahal amat 80 rb
Hapusbermanfaat ini. Kebetulan saya juga mau bootable windows di mmc+card reader
BalasHapusMantappp.... Dapat ilmu lagi.
BalasHapus