Haloo sobat lama sekali saya tidak update artikel, maklum kuliah dan tugas semakin padat, karena di semester 3 ini jumlah SKS lebih banyak dari semester sebelumnya(Apa hubungannya?), belum lama ini saya membeli license Windows 10 Pro di situs Bukalapak.com, harganya sekitar 300-ribuan.
Mengingat sudah lama saya kangen dengan Windows karena walaupun saya mempunyai OS Windows 7, saya jarang memakainya kecuali ada keperluan yang harus menggunakan windows. Ya seringnya pakai Linux Mint, Kenapa begitu? karena saya tidak nyaman menggunakan Windows 7 bajakan, apalagi ngblog dan menulis untuk kebaikan, masa" harus di nodai dengan bajakan.
Saya berpikir membeli Windows 10 Pro, bukan dalam waktu sehari saja, tetapi saya sudah berbulan-bulan memikirkannya. Setelah berpikir panjang saya akhirnya memutuskan membeli license windows 10 original secara online di Bukalapak.com, ya harganya jauh lebih murah dari harga di microsoft store.
Saya awalnya sedikit curiga juga, kenapa bisa sangat murah sekali, tetapi mendengar penjualnya bilang bahwa dia bekerja sama dengan microsoft dan membeli license windows 10 secara grosir yaitu 1000 license sekaligus, saya rasa alasannya itu cukup masuk akal. Jadi pada akhirnya di belilah Windows 10 tersebut, untuk masalah penjualnya bisa bohong itu urusannya dia sama Sang Pencipta.
Kebiasaan saya kalau menunggu kiriman adalah selalu mencek sudah sampai mana barang kiriman dengan mencek di situs Pos Indonesia atau JNE tentunya menggunakan resi yang diberikan penjual, Untuk menghindari kegelisahan saya menunggu CD installer Windows 10, sekaligus memanfaatkan kouta internet unlimited Indihome di kos-an.
Saya meminta penjualnya mengirimkan license key terlebih dahulu melalui chat dan saya mendownload ISO Windows 10 di situs Microsoft. penjualnya setuju dengan hal itu, lalu pada saat license key sudah di kirimkan saya dengan sombongnya menyerahkan keputusan pengiriman CD installernya ke pada penjual, dalam artian dikirim atau tidak saya tidak peduli. Namun penjual tetap mengirimkannya kepada saya.
Mengingat sudah lama saya kangen dengan Windows karena walaupun saya mempunyai OS Windows 7, saya jarang memakainya kecuali ada keperluan yang harus menggunakan windows. Ya seringnya pakai Linux Mint, Kenapa begitu? karena saya tidak nyaman menggunakan Windows 7 bajakan, apalagi ngblog dan menulis untuk kebaikan, masa" harus di nodai dengan bajakan.
Saya berpikir membeli Windows 10 Pro, bukan dalam waktu sehari saja, tetapi saya sudah berbulan-bulan memikirkannya. Setelah berpikir panjang saya akhirnya memutuskan membeli license windows 10 original secara online di Bukalapak.com, ya harganya jauh lebih murah dari harga di microsoft store.
Saya awalnya sedikit curiga juga, kenapa bisa sangat murah sekali, tetapi mendengar penjualnya bilang bahwa dia bekerja sama dengan microsoft dan membeli license windows 10 secara grosir yaitu 1000 license sekaligus, saya rasa alasannya itu cukup masuk akal. Jadi pada akhirnya di belilah Windows 10 tersebut, untuk masalah penjualnya bisa bohong itu urusannya dia sama Sang Pencipta.
Kebiasaan saya kalau menunggu kiriman adalah selalu mencek sudah sampai mana barang kiriman dengan mencek di situs Pos Indonesia atau JNE tentunya menggunakan resi yang diberikan penjual, Untuk menghindari kegelisahan saya menunggu CD installer Windows 10, sekaligus memanfaatkan kouta internet unlimited Indihome di kos-an.
Saya meminta penjualnya mengirimkan license key terlebih dahulu melalui chat dan saya mendownload ISO Windows 10 di situs Microsoft. penjualnya setuju dengan hal itu, lalu pada saat license key sudah di kirimkan saya dengan sombongnya menyerahkan keputusan pengiriman CD installernya ke pada penjual, dalam artian dikirim atau tidak saya tidak peduli. Namun penjual tetap mengirimkannya kepada saya.
Untuk ukuran ISO windows 10 sendiri lumayan besar, untuk Windows 10 32bit ukurannya sekitar 3GB, didalamnya sudah disediakan 2 versi Windows 10 yang bisa sobat pilih untuk di install yaitu Home/Pro.
Saatnya menginstall Windows 10. Awalnya ragu-ragu menginstall atau tidak, karena waktu itu banyak tugas kuliah yang sangat memerlukan komputer untuk menyelesaikannya(takutnya nanti rusak), tetapi untuk mencari pengalaman di bidang komputer saya harus nekat.
Saya langsung mempelajari cara membuat bootable windows 10 di Flashdisk, cukup mudah membuatnya. Setelah selesai, saya memberanikan diri untuk menghapus/format drive C yang menyimpan sistem windows 7, sebagai penggantinya saya akan install Windows 10 disana.
Saatnya menginstall Windows 10. Awalnya ragu-ragu menginstall atau tidak, karena waktu itu banyak tugas kuliah yang sangat memerlukan komputer untuk menyelesaikannya(takutnya nanti rusak), tetapi untuk mencari pengalaman di bidang komputer saya harus nekat.
Saya langsung mempelajari cara membuat bootable windows 10 di Flashdisk, cukup mudah membuatnya. Setelah selesai, saya memberanikan diri untuk menghapus/format drive C yang menyimpan sistem windows 7, sebagai penggantinya saya akan install Windows 10 disana.
Saat proses instalasi ada sedikit berbeda dari instalasi Windows 7 yaitu pemberian password pada komputer, ya seperti Linux gitu pakai password admin. Setelah beberapa lama instalasi OS Windows 10 Pro 32bit selesai.
Sebelum masuk ke desktop saya harus memasukkan password admin yang dimasukkan pada saat instalasi, tidak seperti Windows 7 yang harus di hidupkan dulu passwordnya, Windows 10 secara default sudah hidup saat kita instalasi. Untuk menonaktifkannya password di Windows 10 memerlukan sedikit usaha, karena sobat tidak akan menemukan tombol on/off-nya di pengaturan Windows 10. Untuk cara selengkapnya bisa dibaca di Cara Mematikan/Menonaktifkan Password Windows 10.
Tunggu?.... sepertinya ada yang berbeda dengan komputer saya, ternyata... dual boot Linux saya menghilang. Syukurlah saya sudah mengetahui kalau kita menginstall Windows dual bootnya akan hilang, saya sudah pernah bilang di artikel Saatnya Beralih ke Linux!! bahwa Linux bisa bersahabat dengan windows tetapi sebaliknya Windows tidak bisa bersahabat dengan Linux. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya akhirnya saya bisa dengan mudah menyelesaikan problem ini,Jika sobat memiliki masalah yang sama atau sekedar ingin menambah ilmu bisa mengunjungi artikel ini.
Sebelum masuk ke desktop saya harus memasukkan password admin yang dimasukkan pada saat instalasi, tidak seperti Windows 7 yang harus di hidupkan dulu passwordnya, Windows 10 secara default sudah hidup saat kita instalasi. Untuk menonaktifkannya password di Windows 10 memerlukan sedikit usaha, karena sobat tidak akan menemukan tombol on/off-nya di pengaturan Windows 10. Untuk cara selengkapnya bisa dibaca di Cara Mematikan/Menonaktifkan Password Windows 10.
Tunggu?.... sepertinya ada yang berbeda dengan komputer saya, ternyata... dual boot Linux saya menghilang. Syukurlah saya sudah mengetahui kalau kita menginstall Windows dual bootnya akan hilang, saya sudah pernah bilang di artikel Saatnya Beralih ke Linux!! bahwa Linux bisa bersahabat dengan windows tetapi sebaliknya Windows tidak bisa bersahabat dengan Linux. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya akhirnya saya bisa dengan mudah menyelesaikan problem ini,
Saya mulai bermain-main dengan Windows 10 yang baru saya beli ini, karena ada beberapa hal yang baru di Windows 10 maka saya mengakrabkannya dulu, banyak sih yang harus di setting terlebih dahulu yaitu install driver, install berbagai freeware penting, dll. Setelah beberapa lama mencoba yang saya dapat ternyata ada 1 kelebihan dan kekurangan di windows 10(selebihnya nanti).
Kelebihannya peforma Windows 10 32 bit yang saya install tetap baik walau penggunaan RAM lebih dari 80%, apakah hanya sugesti? mungkin, karena animasi peralihannya yang bagus, sobat bisa mencobanya sendiri dan jika ada pendapat lain bisa komentar dibawah.
Kekurangannya pada settingnya yang sedikit membingungkan, karena ada versi terbaru yaitu Windows Setting dan Control Panel, terus kita harus pilih yang mana, terkadang ada juga beberapa pengaturan penting yang tidak ada di kedua aplikasi pengaturan tersebut, jadi saya harus menggunakan Run/Pencarian Windows untuk mengaturnya dan ada juga yang belum menemukan solusinya . mungkin Microsoft harus menata ulang aplikasi pengaturan agar bisa diakses secara mudah.
Saatnya menentukan penjual Windows tadi jujur, terpercaya atau sebaliknya. yaitu mengaktifkan windows 10 dengan license key yang diberikan penjual, setelah saya masukkan product keynya, tidak disangka-sangka... Tidak Bisa, sudah dicoba-coba beberapa kali tetap tidak bisa, saya sempat khawatir bahwa saya telah di tipu.
Akhirnya saya menghubungi penjual dan dugaan saya salah, kurang dari 24 jam setelah saya hubungi penjual pun mengganti license key yang diberikannya kepada saya, aktivasi windows 10 pun berhasil dengan product key yang baru. Kenapa license key pertama tidak bisa diaktivasi?saya tidak mengetahuinya, karena tidak diberitahu penjual.
Akhirnya saya menghubungi penjual dan dugaan saya salah, kurang dari 24 jam setelah saya hubungi penjual pun mengganti license key yang diberikannya kepada saya, aktivasi windows 10 pun berhasil dengan product key yang baru. Kenapa license key pertama tidak bisa diaktivasi?saya tidak mengetahuinya, karena tidak diberitahu penjual.
Setelah masalah dual boot selesai muncul lagi masalah kedua, sepertinya saya harus beradaptasi dengan versi terbaru dari Windows ini. Ceritanya setelah puas dengan Windows 10 saya menjalankan Linux Mint 18 sekaligus mencoba dualboot yang selesai diperbaiki, sedikit jalan-jalan di OS Linux Mint ada sedikit kejanggalan yang terjadi, seperti yang bisa sobat lihat pada gambar dibawah ini.
Linux Mint tidak bisa membuka Hardisk. setelah dibaca-baca peringatan errornya saya menemukan kata hibernation dan restaring, saya cek dengan restart ulang, ehh ternyata memang benar Windowsnya mode hibernasi, saya coba lagi matikan dengan mode shutdown, lalu setelah mati buka linux lagi, tetap hasilnya sama Linux tidak bisa membaca Hardisk.
Berkali-kali tetap saja hasilnya begitu. Solusinya adalah saya coba cari di mbah google Cara Mematikan Hibernasi Windows 10, akhirnya ketemu dan masalah tersebut berhasil diselesaikan, tetapi beberapa hari kemudian saya mendapatkan solusi yang lebih bijak dari solusi pertama, untuk solusi selengkapnya sobat bisa berkunjung ke artikel ini.
Jujur saja Windows 10 Pro Legal ini membuat saya mulai mencintai Windows lagi, dan OS yang saya sering dipakai sekarang adalah Windows 10, karena kalau sudah bayar rugi jika tidak dipakai. Apalagi banyak aplikasi dan game yang mendukung sehingga makin betah aja, memang ada uang ada kualitas.
Hal ini bukan berarti Windows lebih baik dari Linux karena sebenarnya yang membuat sebuah sistem operasi itu menjadi populer adalah para pengembang/developer pembuat aplikasi/game, nah.. masalahnya di Linux jarang developer yang mau buat aplikasi karena masalah pengguna yang sedikit. Di tambah lagi mungkin pengguna Linux tidak mampu membeli aplikasi/game yang developer jual, alasannya OS-nya gratisan, penggunanya pasti juga lebih suka yang gratis.
Setelah membaca artikel di internet saya baru mengetahui bahwa Windows 10 tidak perlu install aplikasi antivirus lagi, karena di dalam OS-nya sudah disediakan antivirus yang siap menjaga komputer sobat, antivirus ini bernama Windows Defender.
Update database virusnya hampir setiap hari, jadi pasti aman deh, walaupun begitu saya tetap tidak melarang sobat untuk menginstall antivirus yang lain, dengan mengutamakan fitur dan keamanan yang lebih, tetapi untuk sobat yang mempunyai RAM kompuer <= 2GB, maka saya sarankan tetap memakai antivirus bawaan Windows ini.
Aplikasi dan Game yang saya install di Windows 10 hanya aplikasi yang menurut saya penting saja, seperti Office versi Legal (WPS office), Inkscape, 7Zip, yang pasti masih bisa dihitung dengan jari, untuk gamenya cuman satu dan gratisan, yang sekarang lagi populer di Microsoft Store adalah Asphalt 8 : Airborne, jadi saya install, untuk ukuran game 1GB grafik dan gameplaynya termasuk sangat bagus, untuk review Asphalt 8 : Airborne selengkapnya silahkan tunggu di Artikel Lainnya,
Kesimpulan sebagai pengguna baru Windows 10, saya sangat suka dengan tampilannya dan peformanya yang walaupun RAM sudah di pakai 80% laptop masih merespon dengan cepat, tapi sangat disayangkan menu pengaturannya sedikit membingungkan pengguna, dan ada pengaturan yang penting, tetapi tidak disediakan secara langsung di pilihan menu, melainkan harus mengetik dulu di menu Run yang tidak semua orang hafal keywordnya. Mungkin segitu saja review singkat dari saya tentang Windows 10, jika ada tambahan informasi tentang Wndows 10 saya akan mengupdatenya di artikel ini. Sampai jumpa selalu gunakan yang legal ya.
makasih infonya
BalasHapusjujur, lama kelamaan saya juga merasa risi apabila mengggunakan Windows Bajakan. Apalagi Windows tersebut kita gunakan untuk mencari "rizki"... :/ kira-kira "rizki" yang kita dapat dari hasil "ngeblog", TAPI OSnya bajakan itu rizkinya halal atau haram ya???
BalasHapuscoba lihat saja di www.youtube.com/watch?v=pTkJFkRTm50
Hapus